Dengan pekerjaan gw sebagai tukang nulis tentu saja hal demikian adalah bahaya. Biasanya, nulis--well, not necessarily writing, but typing--adalah sesuatu yang comes natural to me. Inilah kenapa gw mengidentifikasikan tulisan gw adalah tulisan yang dipicu oleh rasa karena when it comes from a "feeling", hasilnya pun akan maksimal because I put myself in it. Ketika gw harus menulis sesuatu yang tidak melibatkan hati, maka gw akan kesulitan dan take a loooooooooooooooooong time to make it done. Even when it's finished, I didn't proud of myself. Haha, emotional writer. Whereas the world doesn't always count on feelings. Sigh.
Ah, maybe I need some times to break. That's why I take my paid leave two days early before my departure to Semarang. Oh yes, I'm going to Semarang this Saturday evening all by myself! Woooo, so excited!
I promise myself to write a summary of my solo trip in this blog. Semoga bukan sekedar wacana.
See you soon, Semarang!
*menunggu tulisan ke Semarang
ReplyDeleteAahahahhaha, I wiiiiill *toyor pala sendiri
ReplyDelete