Sunday, July 23, 2017

Nonton Apa Waktu Kecil?

Apa yang kalian tonton, dengar, dan baca saat masa kecil?

Karena hari ini topiknya adalah masa kecil, gw lagi mengingat-ngingat, apa ya yang extraordinary dari kehidupan di masa lalu?

Jaman SD yang gw ingat hanyalah fragmen-fragmen yang uncategorized. Kayak pas kelas 1 SD pernah suka sama anaknya temennya Mamah (ampun dah dari kelas 1 udah suka-sukaan), parno sama mister gepeng di lorong sekolah, main role play Sailormoon dan Cardcaptor Sakura, jajan "permen ekstasi Zarima", mandi bareng Vika di bathtub (namanya juga bocah) abis itu main masak-masakan, kadang bikin komik ala-ala Throbbing Tonight, ngefans berat sama Sherina, masuk kelas unggulan (sombong nih ceritanya), sampe jailin wali kelas pas kelas 6 SD.


Dulu di kantin SD Banjarsari mah ini teh disebut permen ekstasi,
rumornya mengandung obat terlarang yang dulu dipopulerkan sama Zarima

Mulai dari kelas 6 SD kayaknya apa yang kemudian gw lihat, tonton, dengar, dan baca, bawa pengaruh ke gw yang sekarang. Paling diinget adalah saat umur 11 itu mulai baca Harry Potter, dikenalin sama kakak pertama (yang berarti saat itu dia umur 22). Waktu itu tahunya cuma "buku ini lagi booming nih, baca", baca, dan akhirnya jadi Pottterhead sampe sekarang. Di saat yang bersamaan, gw mengobservasi kakak gw itu yang ternyata suka nulis. Inget banget dulu dia nulis cerita tentang singa betina dan anak-anaknya (lupa tapi ceritanaya gimana). Somehow, tulisan itu--plus didukung dari literasi Harry Potter, mendorong gw untuk mulai nulis juga.

Jaman SMP. Di sini gw dikenalin sama kasetnya Norah Jones, Maroon 5 (album Songs About Jane), bahkan Enya sama kakak kedua. Library musik gw pun kemudian nambah sendiri dengan betah nonton MTV. Dari situ lalu gw kenalan sama Blue, Dido, dan artis-artis ngehits pada jamannya lah. Termasuk kayak Natalie Imbruglia yang video Torn-nya adalah "konten dewasa" pertama yang gw lihat karena ada kissing scene-nya berapa detik, haha. Terus kalo soal boyband gitu herannya ketika temen-temen seneng sama Backstreet Boys dan Westlife, di gw kok rasanya mereka-mereka itu gak nempel ya.




Di kelas 2 gw temenan sama Rany, yang kemudian influence akan perbukuan. Kita berdua sama-sama suka cerita detektif dan sastra. Jadi, ketika biasanya baca Detective Conan atau Kindaichi, di masa SMP ini gw kenalan sama Agatha Christie. Seru banget rasanya waktu itu bahas kasus-kasus pembunuhan di setiap ceritanya. Bahkan waktu itu pernah sok-sokan nyelidikin uang yang hilang punya temen kelas sebelah. Kita juga sering pinjem buku-buku jadul di perpus sekolah atau toko buku macam Pitimoss. Sampai sekarang, Rany masih konsisten melahap buku-buku yang dibacanya dalam waktu singkat, beda sama gw yang baca satu buku aja (apalagi kalau gak rame) lama banget sampai harus dipaksa #abookamonth.

Nulis cerita masih terus gw lanjutkan di SMP. Ada beberapa cerpen yang diketik ulang dan disimpan. Puisi? Banyak. Diary? Gak usah ditanya. Kisah suka-sukaan tentu saja jadi topik utamanya. Dasar emang dari kecil udah kumincir. :p

SMP juga sebenernya adalah awal dimana gw fascinated by Biology. Waktu itu ada praktikum yang ngeliatin kalau tanaman juga "minum". Batang pacar air yang transparan kemudian dicelupkan ke air yang udah dikasih warna, terus ketika airnya "disedot" sama si tanamannya, I was completely in awe. Di situ sih bibit-bibit "suka biologi" yang lalu dibawa ke SMA.

Influence buku/film/musik di jaman SMA yang paling gw inget adalah saat itu kenalan sama The Lord of The Rings (actually lupa sih ini SMP apa SMA ya) dan Michael Buble. Milestone yang paling penting di SMA ini juga adalah kecintaan gw akan bahasa, baik Indonesia maupun Inggris, yang kepengaruh sama guru-guru pelajaran itu.

In fact, sampe sekarang pun gw masih terdedah banyak influence dari lingkungan sih.
My point is, gw sangat bersyukur inputan di masa kecil gw gak "alay". Karena somehow tindakan kita dalam menghadapi sesuatu di masa sekarang ini greatly influenced by something we watched/listened/read. Pilihan-pilihan yang jadi resort kita sekarang juga pasti gak jauh-jauh dari apa yang dinikmati dari kecil. Sayang dan miris aja gitu sekarang kalau lihat ada anak-anak kecil yang tontonannya sinetron alay, acara musik yang ngebego-begoin orang, atau gosip selebgram.

Intinya adalah, entertainment jaman kecil itu bakal ngaruh ke perkembangan, kebiasaan, dan sifat si anak. Gw disini juga tidak bisa langsung mengkotak-kotakan mana yang baik mana yang buruk sih. Setidaknya jadi self-reminder aja. Kalau dihubungin sama postingan soal cita-cita kemarin, maka gw berharap bisa ngasih (dan mengawasi) entertainment buat anak gw nantinya; yang mendidik, gak alay, but they can still have fun doing it--syukur-syukur terinspirasi positif buat selama hidupnya.

Demikian ilmu parenting guruntul Nutrisari saya malam ini.

Cheers!
#31dayswritingchallenge #day19

No comments:

Post a Comment