Perantauan gue ke Jogja selama sebulan kemarin memberikan banyak sekali pengalaman dan nilai-nilai kehidupan yang mempengaruhi cara berpikir gue sekarang. Please mark it, yang banyak gue dapet adalah pengalaman dan bukan pengetahuan yang berguna untuk Kerja Praktek itu sendiri. Apalagi untuk laporan. Seharusnya sih gue harus mulai menggarapnya sekarang, tapi moodnya belum pulang tuh dari kutub, masih jauh perjalanan katanya :p
Keputusan ke Jogja itu sendiri datang dengan terburu-buru dan diambil atas nama takut. Takut kalau ga dapet tempat KP, yang merembet ke takut dibuang ke Labkes RSHS yang rumornya disuruh meriksa sampel-sampel yang menjijikan. Bahkan pas perjalanan ke Jogja, di bis malam, ketika semua orang (yang kayanya semuanya orang Jogja/Solo) tidur pulas, gue dan Mei berpandangan dan mempertanyakan "kita ngapain ya malem-malem, jauh-jauh ke Jogja?". Kita terkekeh sembari menanamkan optimisme di benak masing-masing dengan tangan yang ragu.
However, gue menikmati kedatangan gue di Jogja. Bahkan Mei bilang gue terlihat bahagia di minggu pertama kita datang. Hehe, untung aja gue suka travelling, taking photos, see and experience something new. Jadi, mungkin Journey to Jogja ini bakal lebih banyak nyeritain travel and livingnya disana, bukan tentang bagaimana KP gue (apalagi penelitiannya). Haha, I am so sick to tell it :p
Sarapan di Hotel Ibis
Jalan-jalan sekitar Malioboro
Muter-muter pake delman sampai Alun-alun Selatan
Alun-alun Selatan itu yang ada pohon beringin kembar itu loh. Yang katanya kalo bisa jalan dari jarak jauh dan berhasil jalan diantara kedua pohon itu dengan mata tertutup, apapun keinginan kita bakal terkabul. Tamtam dan Mei nyobain, gue sih jadi juru rekam aja, hehe.
Kata orang sih memang sulit menembus beringin kembar itu, yang udah lurus-lurus dari awal, eh tiba-tiba belok. Tapi mereka berdua nyobain lagi dan akhirnya berhasil juga tuh.
Sehabis Tamtam check out dari hotel, kita naik taksi dan meluncur ke utara pake taksi. Di Jalan-Kaliurang-km 22.5-belok-ke-timur-400-meter lah tempat KP gue berdiri. Jangan bayangin gedung kotak besar bertingkat-tingkat berisi orang-orang penting yang memakai jas lab, ID card dan pulpen tersemat di sakunya. Jangan bayangin segala prosedur dan formulir resmi yang menyambut mahasiswa KP. Jangan bayangin apa-apa. Sesungguhnya oh sesungguhnya bulu roma gue merinding dari ujung kepala sampai ujung kaki pas liat tempat KP gue. People do judge by its cover, I believe.
This is it: Sanggar Tani Media Agro Merapi Jogjakarta
Wisma Oplosh, bagus tapi 300.000 per malem :(
Hari itu berakhir di Wisma Oplosh, beristirahat satu malam dan merundingkan dimana malam berikutnya kita akan tinggal: tetep di situ atau di rumah warga. Dan dengan menutupnya kelopak mata gue, tertutup pula hari itu, my very first day in Jogja. Tak ada mimpi, hidayah, atau firasat apapun tentang kehidupan gue sebulan ke depan... because the ship is about to start sailing...
Cheers!
No comments:
Post a Comment