Monday, December 27, 2010

Firework

Gue nangis pas liat video ini sambil baca liriknya.
Thank you for remind me, Katy Perry. You're the sweetest thing :')


Do you ever feel like a plastic bag
Drifting throught the wind
Wanting to start again

Do you ever feel, feel so paper thin
Like a house of cards
One blow from caving in

Do you ever feel already buried deep
Six feet under scream
But no one seems to hear a thing

Do you know that tehre's still a chance for you
Cause there's a spark in you

You just gotta ignite the light
And let it shine
Just own the night
Like the Fourth of July

Cause baby you're a firework
Come on show 'em what your worth
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
As you shoot across the sky-y-y

Baby you're a firework
Come on let your colors burst
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
You're gunna leave 'em fallin' down-own-own

You don't have to feel like a waste of space
You're original, cannot be replaced
If you only knew what the future holds
After a hurricane comes a rainbow

Maybe you're reason why all the doors are closed
So you can open one that leads you to the perfect road
Like a lightning bolt, your heart will blow
And when it's time, you'll know

You just gotta ignite the light
And let it shine
Just own the night
Like the Fourth of July

Cause baby you're a firework
Come on show 'em what your worth
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
As you shoot across the sky-y-y

Baby you're a firework
Come on slet your colors burst
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
You're gunna leave 'em fallin' down-own-own

Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
It's always been inside of you, you, you
And now it's time to let it through

Cause baby you're a firework
Come on show 'em what your worth
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
As you shoot across the sky-y-y

Baby you're a firework
Come on slet your colors burst
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
You're gunna leave 'em goin "Oh, oh, oh!"

Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
[source]

Monday, December 20, 2010

I Wish

Astagfirulohalazim. Niatnya udah dari jaman Nabi Daud, mau ngerjain proposal. Kenyatannya, MALEEESSS BANGET. Sigh :(((((


Tadinya seharian ini gue dedikasikan untuk mengerjakan proposal. Harusnya proposal itu gue kumpulin hari ini, according to my promise last week. Tapi sabtu minggu kemaren gue ga sempet ngerjain. 
Dan seharusnya si proposal itu beres hari ini juga, berhubung besok gue diminta dateng jam 06.30 pagi untuk ikut ke Tangkuban Perahu. Acara besok adalah menemani orang-orang Malaysia dari USM yang hendak jalan-jalan, setelah sebelumnya (hari ini), mereka melakukan sebuah simposium gitu sama SITH. Gue tiba-tiba diminta tolong buat jadi panitia konsumsi yang kerjaannya ngebagiin snack ke beliau-beliau di bis. Yah, karena gue ga ada janji juga besok dan kasian liat panitianya yang rempong kurang sumber daya, jadi gue mengiyakan.


Masalahnya adalah, besok itu gue akan sendirian di bis. Bersama orang-orang Malaysia yang totally stranger dan ya mungkin ada beberapa orang SITH--probably dosen--yang tentu ga akan gue ajak/diajak ngobrol. Gue sangat berharap punya iPod dan buku yang nemenin gue selama perjalanan kampus-Tangkubanperahu-nungguin beliaubeliau sightseeing disana-pulang lagi ke kampus.


My set on polyvore picture what-i-want-to-wear-tommorrow perfectly:


Hey, why don't you check my polyvore? Click here! :D


Again, dream meets reality. Life must goes on. Gue harus segera menyelesaikan proposal biar besok bisa bangun pagi dan melaksanakan tugas sebagai kuli konsumsi.


Cheers!

Saturday, December 18, 2010

TRUE


Sorry, boys. Memang sudah kodratnya.

Wednesday, December 15, 2010

City of Angels

Ga sengaja, pas lagi mindah-mindahin channel TV, gue nemuin film ini lagi setengah jalan. Well mungkin sepertiga awalnya aja sih. Realized it is City of Angels yang kata orang bagus (I knew the soundtrack--Angels by Sarah McLachlan--far earlier, and I love it), gue simpen remote dan nonton sampe abis.


And it was beautiful. One of the most beautiful romantic movie, I think.
Ceritanya tentang seorang malaikat, Seth, yang mau mencabut nyawa pasien yang lagi dioperasi. With a sudden, he falls in love with the doctor, Maggie. Akhirnya, bukannya melaksanakan tugasnya untuk mengambil nyawa si pasien, Seth malah tergila-gila sama Maggie, and will do anything just to be with her.


Satu-satunya yang gue ga ngerti adalah kalau malaikat diciptakan tanpa emosi, kenapa dia bisa jatuh cinta? Sedangkan jatuh cinta adalah suatu perasaan emosi yang didorong oleh nafsu. Untung filmnya bagus, so that is an exception, hehe. Nonton film ini seperti nonton AADC, film tentang cinta yang dibungkus dengan kata-kata yang memorable. You know, bukan tipe film (sok-sok) romantis yang stupid dan menye-menye.


Seth, mungkin karena ga mengenal nafsu (kecuali cinta), jadi dia muncul sebagai sosok yang polos. Ada satu dialog yang gue inget banget because it's very touching :')


Seth: Why do people cry? 
Maggie: What do you mean? 
Seth: I mean, what happens physically? 

Maggie: Well... umm... tear ducts operate on a normal basis to lubricate and protect the eye and when you have an emotion they overact and create tears. 
Seth: Why? Why do they overact? 
Maggie: [pause] I don't know. 
Seth: Maybe... maybe emotion becomes so intense your body just can't contain it. Your mind and your feelings become too powerful, and your body weeps. 

[source]


Walaupun endingnya agak aneh, but it still a beautiful one to me. :)




Cheers!

Tuesday, December 14, 2010

Moving On, Single Ladies!

These videos are favorite! :D




P.S:
Go catch your dream, live your passion, girls.
Don't let something or someone get you down.

ROCKS! \m/

Saturday, December 11, 2010

Love Your Rabbit Before It Turns to be Like This

 

BAD HARE DAY. 
Haha, this is cool. Beware of the angry hare :D
I used to have this funny shirt. It is white, long sleeve, but unfortunately it is see-through shirt and I think it is too tight for me. So, I donated to garage sale for charity.

Have a good day there, hey little rabbit. Don't put out your middle finger, that isn't polite you know :D

Cheers!

Thursday, December 9, 2010

Cookie Monster

Kalo kamu anak ITB pasti tau dong Circle K di deket Jalan Dayang Sumbi. Buat gue, Circle K adalah tempat buat ngerecehin duit dengan elegan. Sebelumnya gue pernah hendak pulang dan cuma punya uang 50.000 di dompet. Merasa ga appropriate ngasih 50.000 buat bayar angkot, gue ngerecehin di warung terdekat kampus dengan beli Chocolatos atau Richeese, or even beberapa bungkus permen doang karena ga mau beli yang mahal-mahal. Later on, gue merasa ngerecehin di warung sama sekali ga berkelas, terlebih belinya jajanan gituan kayak bocah. :p

Kemudian, gue pun beralih ke Circle K. Seperti tadi pagi. Setelah terpuruk dengan ujian ILMU GIZI PANGAN yang horrible itu, gue merasa perlu memanjakan diri dengan beli sesuatu yang mahalan dikit di Circle K, sekalian ngerecehin duit. Setelah liat-liat jajanan kaya orang linglung, gue memutuskan beli Lite&Bite Choconut Cookies yang harganya 5.500. Untuk gue, yang uang bulanannya 300.000 rupiah per bulan (which means 10.000 per hari--sudah harus termasuk ongkos, pulsa, budget hedon, dan makan malam kalo kemaleman di kampus), sekeping cookies dengan harga 5.500 adalah sesuatu yang mahal.

Menganut prinsip "nikmatilah makananmu dikit-dikit dan hargai tiap senti makanan itu karena bakal susah lagi beli yang ginian", gue awet-awet tuh kukis. Dan ketika tinggal remahannya yang kecil-kecil, gue kumpulin di satu tangan, kemudian dengan semangatnya langsung hap masuk ke mulut.... dan kejauhan

Remahan itu melesat terbang di atas lidah dan bergerilya menyerang tenggorokan gue, menutup jalan masuk udara. Alhasil gue ga bisa napas untuk beberapa detik, remahan-remahan itu rasanya kayak idup beneran dan bergerak-gerak di tenggorokan. Ya Allah, kalau Engkau tidak menciptakan teknologi batuk, rasanya gue udah di UGD sekarang.

Setelah lepas dari tragedi itu, gue minum, tenang, dan ngeposting ini. 
Haha. Just to remind you, ati-ati kalau makan kukis! :p

Cheers!

Wednesday, December 8, 2010

Hermawan Aksan's Guide to Keep Writing

Setelah mendapatkan pelajaran kalau membuat Executive Summary dalam business plan ga boleh disamain kayak bikin cerpen, hari ini juga gue mendapatkan pelajaran dari Bapak Hermawan Aksan tentang bagaimana menjaga spirit menulis itu. Yihi, cukup inspiring sampai gue merasa harus menyempatkan nulis ini sedang besok ujian ILMU GIZI PANGAN JAM 7 PAGI DIMANA OTAK SAYA ISINYA MASIH 0% DAN BAHAN UJIANNYA LEBIH BANYAK DARI BULU KAKI ORANG YANG PALING GONDRONG SEKALIPUN. Sigh.


Saat presentasi business plan tadi, kata evaluatornya--or investor or whoever he is--executive summary business plan kelompok gue tidak menarik dan ga ada isinya. Dan yang bikin executive summary itu saya loh, teman-teman. Katanya, kalau dia investor yang lagi milihin business plan, dia akan mencampakkan business plan kelompok gue begitu saja karena executive summarynya sama sekali ga menarik.


Memang ada benernya juga sih, gue terlalu banyak blabbing latar belakang dengan diksi yang mungkin lebih cocok untuk cerpen. Okay, at least I've learned something.


Siangnya, gue berpetualang mencari Horcrux bersama Ferdy dan Dimas. Haha, bagi gue yang orang Bandung utara emang ga familiar dengan daerah Bandung selatan dan sekitarnya. Jadi perjalanan kesana berasa kemanaaa gitu, naik bis Damri disambung naik angkot, plus turun di tempat yang salah, jadinya nyasar sedikit di tengah gerimis. Tujuan kita adalah kantor Tribun Jabar di Jalan Sekelimus, daerah Soekarno-Hatta, untuk mengambil liontin RAB yang dicuri sama wartawan Tribun Jabar. Kita bertiga sampe harus minum Polyjuice Potion dulu baru bisa masuk kesana. Oh yeah, sekarang Ministry of Magic udah pindah ke Jalan Sekelimus. Kaget kan? J. K. Rowling aja ga tau.


Haha, kidding. Kita kesana untuk bertemu Pak Hermawan Aksan, sang redaktur yang menjadi narasumber wawancara tugas Jurnalisme kita.


Dari ngobrol-ngobrol, beliau memberikan suatu pernyataan sekaligus tips yang sedang gue lakukan sekarang. Ketika gue cerita dulu suka nulis tapi sekarang ngga gara-gara ngga ada waktu, beliau menepis,


"Saya ngga percaya ngga ada waktu. Pasti selalu ada waktu. Di luar kegiatan kuliah. Selalu ada waktu buat nonton kan? Untuk main game? Atau untuk smsan lah. Pasti ada waktu. Menulislah barang 15 menit, tiap hari. Daripada waktunya dipake bengong kan mending dipake nulis."


Hmmmm... kayaknya gue harus mencetak poster yang gambarnya Pak Aksan lagi ngomong petuah itu. Biar inget terus kalau pasti selalu ada waktu untuk menulis. Kalau kita bilang ga ada waktu, berarti itu cuma akal-akalan setan aja yang ga sudi kita nulis (setan jaman sekarang ga cuma ngelarang kita ibadah loh, sotoy :p).



Dimas, Pak Hermawan Aksan, saya--yang paling pendek (hiks)


I'll try, Sir. Memang harus didorong oleh kemauan yang keras untuk memulai dan mempertahankan kebiasaan menulis-15-menit-setiap-hari itu. Kemauan untuk menjadi penulis. Bukankah gue selalu ingin menjadi penulis? 
Oh yes, I do and I always will. :)


Cheers!

Sunday, October 24, 2010

Bad Writer, Tauco, and Other Things

Call me a bad writer. I know that thing for sure. :(


Setelah lebih dari sebulan ga singgah di blog, gue cuma mau mengabarkan kalau sekarang gue resmi jadi mahasiswa TA. Heugh. Ga boleh jadi beban, ga boleh jadi beban..


Anyway, alhamdulillah gue mendapatkan topik yang memang gue pengen, which is Makanan Fermentasi. Setelah studi literatur lala lili, akhirnya diputuskan TAUCO akan menjadi hidup dan mati gue setahun ke depan. Oke, emang belum pasti banget sih, toh baru mau dibikin proposalnya juga. Well, wish me luck aja deh ya ;)


On the other side, mahasiswa tingkat akhir yang seharusnya berasyik-masyuk sama TA-nya, sebaiknya ga diganggu dengan segala tetek bengek urusan himpunan. Menurut gue, udah ga jamaaan. Harusnya yang muda-muda dong yang ngurus, lah ini gue dan temen-temen masih aja ngedanus asongan. It's so jaman TPB :p
Ini gue malah sibuk sama Ekbis (Ekonomi dan Bisnis) himpunan, panitia produksi untuk PIITH (Pekan Inovasi Ilmu dan Teknologi Hayati--ga boong, gue googling dulu tadi kepanjangannya apaan, hehe), sama danus Biofront (Bio-science Fair of Profession and Environment--oh itu ya kepanjangannya). Kadang kalau ketiga urusan itu ketemu dengan kewajiban gue bikin proposal yang harus selesai BY THE END OF THIS MONTH, rasanya pengen jedot-jedotin kepala.


Saat-saat sibuk dan banyak pikiran, paling enak adalah: do nothing


Cheers!

Sunday, August 22, 2010

Agnesius

Ada satu kalimat yang pernah terlontar dari mulut gue ketika gue dan Mei (my supersilly bestfriend :D) ngobrol:


"Ayo Mei, kita harus ambisius semester ini. Kita harus ambisius kaya Agnes!"


Gue merasa orang yang paling ambisius di Indonesia ini adalah Agnes Monica. Kayanya dia punya target-target tinggi yang mau ga mau, orang suka ga suka, harus dia capai. Itu pandangan gue yaa, entah salah atau bener. :p
Kalimat harus-ambisius-kaya-Agnes seterusnya jadi guyonan kita kalau ngomongin sesuatu yang berkaitan sama semangat dan ambisius. Waktu itu kita berdua dan Dimas "Homer" Nugraha--salah satu temen kita yang juga 'sakit jiwa'--lagi ngomongin kenapa pedagang kaki lima usahanya ga pernah maju-maju. Dan Dimas pun bertuah,


"Kalian tau ngga kenapa? Itu teh si Emangnya ga ambisius kaya Agnes. Coba Agnes yang jualan, pasti mi basonya go internasional!"
Gue dan Mei ngakak guling-guling ngebayangin Agnes Monica jualan dan ngeladangin mi baso di pinggir jalan. :D

Agnes Monica: saya datang, saya ambisius, saya menang.

Hehe. We're not meant to make fun of you, Miss Agnes. You're just become my role model of how important to have passion to achieve my dreams. ;)


Cheers!

Capote (continued)

Bahkan untuk nulis ini gue membutuhkan studi literatur, and different from my duty to do the same for my report, this is fun! :p


These things i found interesting from Truman Capote:


1. Bagi yang belum tau, he is the author of Breakfast at Tiffany's yang booming dengan Audrey Hepburn sebagai Holly Golightly. Audrey Hepburn sendiri jadi ikon sejak main di film itu, especially for her LBD yang ga pernah basi di kamus fashion manapun.



2. Sahabatan sejak kecil dengan Harper Lee. Just so you know, Harper Lee adalah penulis buku--yang merupakan karya satu-satunya--yang menang Pulitzer Award: To Kill A Mocking Bird. Karakter Dill di buku itu terinspirasi oleh sifatnya Truman Capote. Harper Lee kemudian yang menjadi partnernya Truman pas melakukan risetnya di Kansas untuk nulis In Cold Blood.

3. Capote is pronounced 'ka-pou-ti'. His literary movement is southern gothic.


4. Philip Seymour Hoffman as Truman Capote in Capote was brilliant. Dia sangat total dalam segala hal, cara ngomongnya yang melengking, bahasa tubuhnya, apalagi karena Truman adalah seseorang yang metroseksual. Mudah-mudahan Philip Hoffman ga terus-terusan mengangkat kelingkingnya pas nelpon dan ga jadi penyuka sesama jenis sehabis syuting. :p

Real Truman Capote (left) and Phillip S. Hoffman as Truman Capote in Capote

5. Ketika riset untuk In Cold Blood, Truman menjalin kaitan emosi dengan salah satu terdakwa, Perry Smith. Niatnya ngorek informasi tentang apa yang terjadi pada saat malam pembunuhan itu, malah jadi curhat-curhatan. Ada satu adegan di Capote ketika Perry difoto untuk kepentingan arsip tahanan penjara, Truman iseng ikut-ikutan difoto. Gue pikir, "ah nih apaan sih, manjang-manjangin durasi aja". Ternyata, sangat menarik sekali, adegan itu memang terjadi di kehidupan yang sebenernya. Foto Truman dengan Perry Smith si pembunuh (ganteng, I have to say :p) benar-benar pernah terjadi dan ada. Wooo :O

Foto di film (atas) dan foto yang benerannya (bawah)

6. In Cold Blood sendiri pernah diangkat jadi film tahun 1967, tepat satu tahun setelah bukunya terbit.


7. Truman Capote terobsesi dengan menulis. He is a writer, an author, a novelist, and a journalist. In this case, I eagerly want to be like him!
I began writing really sort of seriously when I was about 11. I say seriously in the sense that like other kids go home and practice the violin or the piano or whatever, I used to go home from school every day and I would write for about three hours. I was obsessed by it.

Semua informasi ini gue dapatkan dari Wikipedia, and other resource. Just click if you want to know further :)
So, dengan gue kepo akan hal ini, I can't wait to watch the rest of the movie next week. Hehe.



Cheers!

Saturday, August 21, 2010

Capote

Untuk sementara, gue akhirnya mengambil jurnalisme. Hehe, I just cant resist journalism temptation ;p
Kuliah kemarin, seperti yang dijanjikan sama dosennya, kita nonton film. Dosennya, Pak Acep, sih bilang kalo film yang bakal ditonton bercerita tentang seorang wartawan gitu, kalau gue ga salah nangkep juga. Tapi, setelah nonton hampir tiga perempatnya, gue rasa si tokoh utama itu bukan wartawan. I think he's more an author than a journalist.

And what movie is it? It is "Capote".
Taken from his last name, this movie tells about the life of an American author Truman Capote during his research for his book In Cold Blood. Tone film ini emang agak suram horor-horor gimana gitu, karena emang researchnya Capote ini tentang pembunuhan gitu. Kemarin karena ga cukup waktu, jadi kita belum nonton sampai akhir.
Curious? Here's the trailer:



Truman Capote punya personality yang unik dan dia sangat berdedikasi banget sama apa yang dia kerjain. Setelah selesai kuliah jurnalisme itu, gue browsing tentang Capote and found some interesting facts. I'll tell you those later, okay fellas? ;)


Cheers!

Sunday, August 15, 2010

PS: I Love You

Can you find yourself in a million star above?

Kamu ada di salah satu bintang itu, just an ordinary star, looks the same with the other. Tapi, kita, dua orang yang berbeda, kemudian bertemu. Kenapa? Kini aku mengerti, kini aku tahu jawabannya.

Satu tahun empat bulan bukan waktu yang singkat namun sekaligus terasa cepat berlalu. Kadang ada waktu yang dirasa mencekik hati kita, sedetik terasa sehari. Ada waktu dimana kita tertawa, rasanya tak cukup sehari ingin dihabiskan bersama. Such a long rocky road we had.

Namun, selama itulah aku belajar.
Kamu datang untuk cinta.
Kamu datang untuk bahagia.
Kamu datang untuk harapan.
Kamu datang untuk cita-cita.
Kamu datang untuk masa depan.

Masa-masa itu, adalah masa-masa pencarian dirimu yang sebenarnya, yang berujung pada kenyataan bahwa walaupun kamu setitik bintang di galaksi, kini aku bisa melihat bahwa kamu memang berbeda. You're my only one in a million.

Perjalanan kita masih panjang. Raih tanganku dan aku akan menyambut tanganmu erat.
Aku sayang kamu, Refa. Selalu. Selamanya. :)

*Lima taun ga akan kerasa ko, a. Selama kita menjalaninya bersama. Hehe ;)

Thursday, August 12, 2010

Journalism vs Bacteriology

Mata kuliah yang gue ambil semester ini:

Tugas Akhir 1
Mikrobiologi Lingkungan
Patogenesis Mikroba dan Imunologi
Manajemen Bioindustri dan Kewirausahaan
Proyek Teknologi Fungi
Bakteriologi
Jurnalisme Sains dan Teknologi
Sejarah Desain

9 mata kuliah. 22 sks.
Haha, hebat kan guwee :D
Itu cuma yang tercetak di KSM ko, nanti pas PRS juga mau ditendang salah satu, jadi cuma ngambil 20 sks.

Pukul 9 pagi tadi gue masuk ke kelas jurnalisme, dan tahukah kawan, gue belum pernah se-excited itu memandang silabus. Subhanallah, rasanya geli-geli gimana gitu. Here some of 'em: tips dan trik menulis artikel, editing, membuat resensi, journalism history, wawancara dan ivestigasi, dan jurnalisme televisi. Rasanya ingin berselingkuh saja dengan jurnalistik. Bahkan di pertemua pertama kami, dosennya meminta kami untuk menulis, apa pun. Saat itu, yang ada, gue malah curhat tentang diri gue sendiri aja yang kebagi tiga antara ilmu kemikrobiologian, become a writer/journalist/author, and become an entrepreneur.

Sedihnya, kuliah jurnalisme ini BENTROK sama kuliah bakteriologi. Huhu, sebal. Gue jadi bingung kan mana yang mau gue ambil dan mana yang mau gue lepas. Jurnalisme is sooo interesting, tapi bakteriologi juga (tampaknya) penting untuk menunjang TA gue yang rencananya sih memang bakteri yang ada hubungannya sama makanan gitu-gitu deh.

Oh ya Allah, aku cuma bisa berdoa ga bosen-bosennya: kalau sesuatu itu baik, maka dekatkanlah dan tunjukkan kebaikannya. Namun apabila sesuatu itu buruk, dekatkan dan tunjukkan pulalah keburukannya.

Bingung x(

Sunday, August 8, 2010

Officially 21

Wow, tanggal 5 Agustus kemarin, saya resmi berumur...



Thank you for tim Gerebek Surprise: Mei, Reni, Veness, Celi, Astri. Hundreds of love for you, guys :*
I've made my wishlist birthday, but my hope is I'll achieve those by myself in a year ahead, amin. Happy 21st! :)



Cheers! (21 image taken from here)

Monday, July 26, 2010

Journey to Jogja: Jogja Geographic

Jogja itu propinsi yang ukurannya kecil banget, yang kayanya dua hari aja udah bisa muter-muter satu propinsi. Masih kalah sama Bali sih ya, kata dosen gue yang asli sana, propinsi Bali cukup dijelajah dengan waktu sehari aja. Tapi kalau dibandingin sama propinsi Jawa Barat yang luas banget, yang bahkan ibukotanya--Bandung--sendiri gue ga hafal seluk-beluknya, Jogja tetaplah suatu propinsi kemasan imut (kepengaruh bahasa iklan :p)

Kota Jogjanya pun ga seberapa luas dibanding 4 kabupaten yang mengelilinginya. Kota Jogja yang dikenal orang dengan Malioboro, gudeg, pusat segala hotel dan penginapan, berada di tengah-tengah. Di sebelah utara, yang ada Gunung Merapi, adalah kabupaten Sleman. Kabupaten Kulon Progo di sebelah barat, kabupaten Gunung Kidul di sebelah timur, dan kabupaten Bantul di sebelah selatan. Senengnya, gue sudah menapaki kelima wilayah itu, hehe.


Kabupaten Sleman itu tempat KP gue, yang tinggal 2 km dari rumah tempat gue tinggal, dapat berjumpalah kita dengan Mbah Maridjan sang juru kunci Gunung Merapi. Sayangnya kemarin gue ngga explore kesana. Kabupaten Bantul dan dan Kulon Progo cuma gue lewatin pas perjalanan pulang aja. Sedangkan kalau Kabupaten Gunung Kidul adalah ketika gue diajak sama Bapak Medi sang direktur ST. Media Agro Merapi ke LIPI Jogja. Bukannya di suatu tempat yang gampang dijangkau di kota, gedung LIPI ini berdiri di suatu tempat di gunung. Jadi perjalanan kesana juga lumayan, jauh dan belok-belok. Gue yang ga tahan dengan medan kaya gitu apalagi di dalem mobil yang ngebut, cuma bisa merem.

Pulang dari LIPI: istirahat dulu sambil ngebakso di sebelah gapura Gunung Kidul :p

 Mei, Ibu Medi, Rio (anaknya), Tamtam, Pak Medi, gue--sembari menunggu pesanan :D

Jadi, kalau mau ke Jogja--selain ke kota--ga ada salahnya kalau kita juga ke tourist attraction sites yang ada di kabupaten. Misalnya, di Sleman ada banyak banget wisata agro, kaya jamur, sayur-sayuran, atau salak pondoh di daerah Turi. Kalau yang mau wisata kampus selain UGM, UNY, atau kampus lain di utara sana, datenglah ke UMY di Bantul. Di Bantul juga katanya ada warung Sate Petir Pak Nono (barusan nonton di TransTV, hehe) yang nyediain sate dan tongseng kambing superpedes, ampe 50 biji cabe rawit di satu porsi! Kalau yang ngga tahan pedes bisa-bisa meninggal deh :p. Ngga ketinggalan, disana juga ada pantai Parangtritis, tapi sayang gara-gara banyak banget orang yang datang, pantainya jadi agak kurang bersih. Kalau mau destinasi pantai lain, cobain pantai Baron dan Kukup di Kabupaten Gunung Kidul atau pantai Glagah di Kabupaten Kulon Progo. Katanya disana pantainya masih asri dengan pasir putih dan air yang masih bening.

All right, itu sedikit sharing gue tentang Jogja secara geografis. 
Up next: Malioboro! (or else, depends on my mood, hehe)


Cheers!

Tuesday, July 20, 2010

Journey to Jogja: The Very First Day

Perantauan gue ke Jogja selama sebulan kemarin memberikan banyak sekali pengalaman dan nilai-nilai kehidupan yang mempengaruhi cara berpikir gue sekarang. Please mark it, yang banyak gue dapet adalah pengalaman dan bukan pengetahuan yang berguna untuk Kerja Praktek itu sendiri. Apalagi untuk laporan. Seharusnya sih gue harus mulai menggarapnya sekarang, tapi moodnya belum pulang tuh dari kutub, masih jauh perjalanan katanya :p

Keputusan ke Jogja itu sendiri datang dengan terburu-buru dan diambil atas nama takut. Takut kalau ga dapet tempat KP, yang merembet ke takut dibuang ke Labkes RSHS yang rumornya disuruh meriksa sampel-sampel yang menjijikan. Bahkan pas perjalanan ke Jogja, di bis malam, ketika semua orang (yang kayanya semuanya orang Jogja/Solo) tidur pulas, gue dan Mei berpandangan dan mempertanyakan "kita ngapain ya malem-malem, jauh-jauh ke Jogja?". Kita terkekeh sembari menanamkan optimisme di benak masing-masing dengan tangan yang ragu.

However, gue menikmati kedatangan gue di Jogja. Bahkan Mei bilang gue terlihat bahagia di minggu pertama kita datang. Hehe, untung aja gue suka travelling, taking photos, see and experience something new. Jadi, mungkin Journey to Jogja ini bakal lebih banyak nyeritain travel and livingnya disana, bukan tentang bagaimana KP gue (apalagi penelitiannya). Haha, I am so sick to tell it :p

Sarapan di Hotel Ibis

Jalan-jalan sekitar Malioboro

  Muter-muter pake delman sampai Alun-alun Selatan

Alun-alun Selatan itu yang ada pohon beringin kembar itu loh. Yang katanya kalo bisa jalan dari jarak jauh dan berhasil jalan diantara kedua pohon itu dengan mata tertutup, apapun keinginan kita bakal terkabul. Tamtam dan Mei nyobain, gue sih jadi juru rekam aja, hehe.


Kata orang sih memang sulit menembus beringin kembar itu, yang udah lurus-lurus dari awal, eh tiba-tiba belok. Tapi mereka berdua nyobain lagi dan akhirnya berhasil juga tuh.

Sehabis Tamtam check out dari hotel, kita naik taksi dan meluncur ke utara pake taksi. Di Jalan-Kaliurang-km 22.5-belok-ke-timur-400-meter lah tempat KP gue berdiri. Jangan bayangin gedung kotak besar bertingkat-tingkat berisi orang-orang penting yang memakai jas lab, ID card dan pulpen tersemat di sakunya. Jangan bayangin segala prosedur dan formulir resmi yang menyambut mahasiswa KP. Jangan bayangin apa-apa. Sesungguhnya oh sesungguhnya bulu roma gue merinding dari ujung kepala sampai ujung kaki pas liat tempat KP gue. People do judge by its cover, I believe.

This is it: Sanggar Tani Media Agro Merapi Jogjakarta

Wisma Oplosh, bagus tapi 300.000 per malem :(

Hari itu berakhir di Wisma Oplosh, beristirahat satu malam dan merundingkan dimana malam berikutnya kita akan tinggal: tetep di situ atau di rumah warga. Dan dengan menutupnya kelopak mata gue, tertutup pula hari itu, my very first day in Jogja. Tak ada mimpi, hidayah, atau firasat apapun tentang kehidupan gue sebulan ke depan... because the ship is about to start sailing...


Cheers!

Saturday, July 17, 2010

Ini Fansmu Sedang Meracau, Bang Andrea! :D

Aku pulaaaaang :D

Haha, sebenernya sih gue pulang hari Senin kemarin, cuma baru sempet posting sekarang, 6 hari setelah menginjak tanah Parahyangan. Oh damn, internet di rumah gue yang sebulan kemarin di-off (karena gue resmi ga akan pake selama KP Juni kemarin), sekarang malah menemui masalah pas mau di-on-in lagi. Jadi, untuk pengaktifan internetnya harus melalui suatu alat di rumah tetangga gue. Alat itu disimpen di balkon lantai dua rumahnya. NAH! Masalahnya kemudian, kunci buat ke balkonnya hilang.
Oh, please, please, please.. -______-
Sepertinya warnet akan menjadi sahabat gue dalam waktu dekat.

Yang lebih penting, hari Kamis kemarin gue datang ke acara Meet & Greet Andrea Hirata di Gramedia. Yaaay! Gue kesana sendiri dan udah kaya orang autis aja senyam-senyum sendiri pas Andrea Hirata dateng dari lantai bawah lewat eskalator yang dikawal sama satpam. Gue langsung mengangkat kamera gue dan jeprat-jepret, sekalian sok sibuk, takut ditanya dan disuruh maju ke depan, hehe. Dan setelah gue liat sekeliling, yang bawa kamera digital ternyata hanyalah gue seorang. Yang lainnya kebanyakan pake hape yang piksel kameranya oke. Keliatan banget sih gue niat dari rumah pengen foto-foto! :p




Acaranya cuma sebentar, sejam itu udah sesi tanya jawab, games, ngantri minta tandatangan dan sesi foto-foto. Jujur, gue baru pertama kali berada dalam situasi begini, ketemu artis. Makanya gue agak gugup pas ngantri minta tandatangan dan foto. Tapi, dari kenorakan gue kemarin, gue punya beberapa tips bagi para pembaca yang merasa udik seperti saya, dikhususkan bagi pembaca yang pengin ketemu artis agar waktunya dengan si idola menjadi saat-saat yang berkualitas:

1. Kalau Anda datang sendiri, jangan ragu untuk meminta orang lain untuk mengambil foto Anda dengan si artis. Berdasarkan pengalaman saya, memang lebih baik datang ke acara seperti ini mengajak teman atau pasangan untuk menjadi partner histeria.
2. PASTIKAN--penting ini--pastikan orang yang dimintai memfoto adalah orang yang cukup kompeten dalam mengambil gambar, karena pasti Anda tidak ingin kehilangan momen berharga dalam waktu yang singkat itu. 
3. Kalau minta tandatangan, biar lebih berkesan untuk kita, mintalah si idola menuliskan nama kita sebelum tandatangannya. Tulisan asli sang artis yang menuliskan nama kita akan memberi sensasi seolah buku itu hanya dicetak satu biji hanya untuk kita. Sialnya gue kemarin tidak begitu.
4. Untuk menghasilkan foto indah nan sarat makna, jangan lupa barang yang berkaitan dengan si idola (dalam hal Andrea Hirata adalah buku terbarunya) diikutsertakan pula ketika kita foto bareng sama si idola. Foto pertama gue, karena gugup, hanyalah foto berdua sama Bang Andrea (sok kenal :p). Maka, setelah dipikir-pikir, gue harus foto lagi dengan buku terpampang diantara kami. Untuk itulah, saat antrian habis, gue datang lagi ke beliau, hanya untuk minta foto lagi. Tapi sayang seribu sayang, foto yang dihasilkan pun tidak memuaskan hati walaupun udah dicoba dua kali. Di akhir, beliau bilang sambil bercanda, "Untuk dipajang di Facebook, ya?". Hehe, maaf ya Bang, mugkin saya ini fans Andrea Hirata paling norak setanah air.



Hei Bang, lihat kemana, Bang?

But anyhow, gue senang sekali hari itu. Semuanya dilakukan atas inisiatif gue sendiri, bukunya pun dibeli dengan uang gue sendiri, hoho :D

Oh iya, buku terbarunya Andrea Hirata itu punya sesuatu yang unik. Jadi, satu buku itu ada dua judul, Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas. Bentuknya pun layaknya 2 buku dijadikan 1. Kalau udah sampai di halaman terakhir Padang Bulan, jangan diterusin baca halaman selanjutnya. Bukunya dibalik dulu, mundur sampai halaman pertama Cinta di Dalam Gelas, baru bisa dibaca :D


"Salam, Andrea Hirata" :)

Karyanya kali ini merupakan dwilogi, dan meminjam kata-kata beliau, "Novel ini bisa disebut lanjutan tetralogi Laskar Pelangi karena setting dan beberapa tokohnya sama. Tapi bisa juga bukan karena tokoh-tokohnya di dalamnya dibangun kembali dari awal."
Gue sendiri baru baca Padang Bulan sampai Mozaik 22, nanti pulang mau lanjutin lagi :)

Cheers!

Sunday, June 6, 2010

Heading Yogyakarta

Wow, ini pertama kalinya gue ke luar kota sendirian. Well, memang ga sendirian, bareng Mei juga. Tapi bagi gue yang dari lahir di Bandung dan anak rumahan yang ga pernah kemana-mana, pergi ke luar kota dengan hanya gue dan temen gue adalah sesuatu yang baru. Apalagi tujuannya adalah Yogya, luar Jawa Barat (jauh gitu loh maksudnya :p).


Gue ke Yogyakarta ini dalam rangka Kerja Praktek, folks. Jangan ngebayangin Malioboro yang panas dan rame banyak orang gitu. Tempat gue KP adalah kumbung-kumbung jamur di dusun Grogol, Kaliurang., deket Gunung Merapi. Kata temen gue yang asli situ sih katanya tempatnya dingin, yaiyalah ya deket gunung. Lagian jamur juga cocoknya tumbuh di daerah dataran tinggi gitu. Gue disana, bareng Mei dan Tamtam, akan KP selama sebulan meneliti jamur, jamur yang dibudidaya macem-macem, ada jamur tiram, kuping, dan shiitake. Kalo pengen tahu, liat lebih jelas aja di sini ;)

Jadilah gue selama sebulan resmi jadi anak kosan (fyi, bahkan tempat tinggalnya aja belum tau dimana, hiks). Seharian tadi gue packing dan belum beres sih sebenernya sekarang, hehe gatel aja pengen posting.



Handbag yang mau dibawa (ternyata isinya makanan semua :p)

Gue berangkat pake bis beberapa jam lagi nih, jam 18.30, dan nyampe sana jam 04.30. Tadinya mau pake kereta api, tapi nyampe Yogyanya jam 3 subuh. Kan horor kalau kita berdua yang ga tau rimba sana dateng subuh-subuh, ga ada yang jemput lagi. Oke, gue harus kembali beres-beres. Doakan yaaa ;)

Cheers!

Tuesday, June 1, 2010

Pancake!

Sebelumnya, gue udah pernah nyobain bikin pancake di rumahnya Refa. Tapi karena penasaran bikin sendiri, akhirnya gue menyempatkan beli Pondan Pancake&Crepes dan voila, here they are :D


Toppingnya bisa macem-macem sesuai selera, kemarin gue pilih bahan yang ada aja di rumah, which is honey and ice cream. Nyam!

Honey pancake


Milk and ice cream pancake (udah dimakan sebagian baru difoto, haha :p)

Di bungkusnya juga ada beberapa resep topping yang bisa diikutin. Sekedar tips, kalau bahan yang di resep agak susah, misalnya pake saus maple yang jarang dijual, ganti aja pake madu, just like what i did, hehe. Dan jangan lupa pas masak pancakenya pake api kecil ya biar ga cepet gosong ;)

Cheers!

Monday, May 31, 2010

Putri Ayu

Dua hari kemarin gue dan orangtua gue jadi keranjingan nonton Indonesia Mencari Bakat di TransTV. Yea, yea, call me "kemana aja??" untuk baru nonton acara itu sekarang-sekarang. Tapi beralasan juga sih karena gue pikir acara ini ngejiplak pencarian bakat kaya America's Got Talent or something, dan udah skeptis duluan yang ditampilin juga garing dan bakat-bakat yang maksa. Ditambah gue pernah baca review di koran kalo ada yang ikut acara ini dan kerjaannya melotot-melototin matanya pas akting marah. Oh, what a crap.
Tapi, setelah gue nonton sekali, ternyata bagus juga. Mereka punya talent yang dikemas jadi acara yang menarik dan menghibur. Dan favorit gue adalah Putri Ayu. She's only 13 but has a stunning voice. Just check it out ;)

Gila, suaranya bikin merinding (gue sih memang suka denga lagu kaya gini dan selalu merinding kalau suara penyanyinya bagus) and for honest, i prefer her than Gita Gutawa. Memang belum sempurna, tapi dia punya aset berharga, tinggal dipoles dikit, you can go to Broadway, you know, Putri. Jangan jadi artis di Indonesia yang nanti rutin masuk acara gosip. Meningan belajar di luar dan kembali ke Indonesia sudah jadi nama besar yang membanggakan. Hey, I wish my future daughter could sang like this ;)

Saturday, May 29, 2010

Fermentstation: A Delicious Trip to Fermented Foods

Tanggal 28-29 April kemarin, jurusan gue, Mikrobiologi, mengadakan acara pameran makanan fermentasi yang bertajuk Fermenstation: A Delicious Trip to Fermented Foods. Fyi, yang ngasih nama itu gue looooh..hehe agak bangga juga soalnya acaranya besar dan baliho yang dipajang juga gede-gede dimana orang banyak bisa baca, dan tercantum di semua surat yang dikeluarin untuk ngurusin acara itu. Hehe, ada rasa gimanaa gitu ketika nama yang keluar dari ide lo tercetak hitam di atas putih ;)

Poster yang dipublikasi. Yaay! :D

Acara ini sebenernya adalah acara rutin tiap taun yang diadain mahasiswa tingkat 3 prodi Mikrobiologi yang memamerkan hasil penelitian mata kuliah Mikrobiologi Analitik. Jadi, di mata kuliah itu ada praktikum yang topik penelitiannya tentang makanan fermentasi, ada yang bikin nata de banana (kelompok gue), ikan samu, terasi udang, tempoyak, keju, dan tempe gembus. Hasilnya--yang tentunya udah diuji toksisitas dan organoleptik--dipamerkan ke khalayak banyak. Tujuannya adalah mengenalkan makanan fermentasi dan sekalian promosi prodi Mikrobiologi aja, biar eksis. Hehe.

Taun kemarin (angkatan 2006) juga ngadain, tapi makanan yang dipamerin cuma satu macem, keju doang, dan pamerannya berlangsung di selasar Kebab. Taun ini pas angkatan gue, Ibu Pingkan, selaku dosen matkulnya, pengen acaranya diperbesar dari skala tempat, produksi, publikasi, dan jumlah undangan. Jadilah kita sebagai pengisi acara juga merangkap panitia. Heboh banget deh, darah keringat air mata ngurusinnya.

Bu Pingkan: awal dari semua acara ini terjadi ;)

Sekedar berbagi pengetahuan, makanan fermentasi itu makanan yang melibatkan mikroba pada proses pembuatannya. Ada fermentasi spontan, yang mikrobanya udah secara alami muncul sendiri di makanan itu, ada fermentasi buatan, yang mikrobanya sengaja ditambahin. Makanan yang difermentasi biasanya lebih tahan lama dan cita rasanya meningkat. Contohnya ga usah jauh-jauh, tempe yang dimakan sehari-hari aja adalah produk fermentasi dari kacang kedelai yang dibantu sama jamur Rhizopus. Makanan fermentasi itu jumlahnya buuannnyaaak banget di seluruh dunia ini, di Indonesia aja belum tentu semuanya diketahui sama masyarakat luas. Mungkin harus ada yang mendata makanan fermentasi di seluruh Indonesia dan jadi semacam database gitu, sebelum makanan/minuman fermentasi unik yang tiba-tiba diklaim bangsa lain. Hmm, gue jadi berpikir, itu bisa juga jadi kerjaan ya (elus-elus dagu).

Nah, allow me to introduce our fermented foods exhibitioned in Fermentstation:
1. Nata de Banana : ini mirip sama nata de coco, bedanya kalau nata de coco pake bahan dasar air kelapa, kalau nata de banana pake air kulit pisang. Nata yang dihasilin sama persis kaya nata de coco, jadi jangan anggap nata de banana ada rasa-rasa pisangnya ya, hehe. Fermentasi ini pake bakteri Acetobacter xylinum.
2. Ikan samu : samu itu artinya beras. Ikan beras, apa itu? Jadi ikan samu itu ikan kembung yang dibalut beras, ditumpuk-tumpuk, terus disimpen (difermentasi) beberapa hari, dan voila jadi deh ikan samu yang asin. Fermentasi ini pake mikroba indigen, mikroba yang alami ada di situ.
3. Terasi udang : kalau yang ini kayanya udah ga asing lagi kali ya. Udang ditumbuk dan dikasih beberapa bumbu, disimpen dan jadi deh terasi udang. Fermentasi ini juga pake mikroba indigen.
4. Tempe gembus : tempe ini dibuat dari ampas tahu, difermentasi pake jamur Rhizopus. Tempe gembus ini jadi favorit loh pas pameran, abis enak dan testernya banyak, hehe.
5. Keju : keju yang dibuat ada dua macem, ada yang dari susu kedelai dan susu kambing. Keju susu kambing rasanya memang lebih enak dari susu kedelai, tapi harga susu kambing mahal banget, jadinya yang diperbanyak susu kedelai. Rasanya agak asem, tapi kalau ditambah apluket dan garlic jadi saus keju thousand island yang enak loh. Fermentasi ini kalau ga salah ditambahin mikroba tertentu, tapi gue lupa nama bakterinya apa. Hehe, forgive me kelompok keju ;p
6. Tempoyak : paasti banyak yang ga tau, hehe. Tempoyak itu fermentasi (pake mikroba indigen) durian yang sebelumnya udah ditambah cabe dan garem. Pasti bingung kan rasanya? Tempoyak ini makanan khas Palembang, biasa dijadiin bumbu masak. Pameran kemarin kelompok tempoyak ngolah ayam dan ikan patin pake tempoyak. Hasilnya? Enak banget ;)

Stand kelompok gue dikerubungin orang-orang yang lapar tester :p

Acara ini cukup sukses dilihat dari jumlah orang yang dateng, 1000 orang per hari datang untuk nyobain makanan fermentasi. Magnet terbesar sih emang gara-gara ada free tester, kebanyakan dari yang datang emang memburu free tester yang masing-masing stand nyedian. Oh iya, karena acaranya besar, jadi ga cuma stand 6 kelompok inti aja, juga ada tambahan dari stand-stand lain yang ikut ngeramein acara ini. Di hari kedua juga banyak media yang ngeliput, ada dari Trans TV (apa Trans 7 ya?), TV One, Metro TV, majalah Tempo, dan koran Kompas. Temen gue selaku ketua acara juga langsung dikerubungin wartawan aja, berasa artis lagi press conference.

Akhir kata, gue bangga dengan acara ini. Terutama acara ini adalah hasil dari kerjasama temen-temen seangkatan Mikrobiologi 2007. Oh, I'm so proud to be one of them. Kebersamaan kita membuktikan analogi batang lidi yang tipis rapuh bisa jadi sapu yang kuat ketika semua batang lidi itu bersatu. I love you, guys.







Buat angkatan 2008, sukses ya taun depan. Ayo buat acara pameran ini jadi lebih baik lagi, let the world knows what Microbiology and fermented food is. Let ITB knows that Microbiology has something to be proud of. Let high school students know that Microbiology is as popular as other major (yang kebanyakan jurusan teknik). And let the world knows that fermented foods can be the country's valuable asset.


Cheers!