Monday, October 31, 2011

Superb 2 : Graduation

Gue sangat bersyukur diberi kesempatan oleh Allah untuk bisa mengenyam pendidikan di ITB. Kampus yang katanya salah satu yang terbaik di Indonesia. Gimana ngga? ITB itu kaya miniatur Indonesia, hampir semua suku ada, semua pengen masuk ITB, pengen kuliah disana. Dulu sewaktu dapet jaket almamater ITB, temen SD gue, Ega, memandang gue kagum sambil bilang, "wah, bangga ga, Wa, pake jaket ITB?". Gue hanya membalasnya dengan senyum.


Seringkali dengan kelelahan yang mendera sepanjang kuliah, gue lupa untuk bersyukur. Mengutuk kehidupan perkuliahan tak ubahnya kuli yang dicekoki paksa. Masa TPB gue cukup suram, nilai C bergelimpangan, dan huruf D nanti akan bertengger di transkrip gue, bersebelahan dengan 'Kalkulus 2'. Dan kebetulan banget, ketika lagi nulis ini, gue menemukan FB temen TPB. SITH juga, tapi ga sampai satu semester, dia udah angkat kaki dari kampus. Menjadi mahasiswa ITB itu memang berat, Bung!


Waktu berlalu--keempat tingkat di masa perkuliahan ini telah gue jalanin. Mulai beradaptasi, mulai menemukan cara untuk bisa survive di lingkungan orang pinter semua. Teman-teman mikro semuanya inspiring, tak terkecuali. Dari mulai Aldina, si bule cantik dan cerdas, kebanggaan kita semua, yang catatan kuliahnya gaya mencatatnya dijiplak oleh sebagian anak mikro. Sampe Angga, si aktivis kampus yang tidur menggulung saat kuliah tapi bergelora saat orasi KM. Dan tentu saja, sahabat-sahabat seperti Mei, Veness, Reni, Fida, Yosay yang banyak menginspirasi. Gue melihat, menyerap, dan belajar. Atas peran mereka pula gue bisa menyelesaikan kuliah dan dinyatakan lulus.


Sampai saatnya ketika gladiresik wisuda hari Kamis lalu, gue menggigit bibir menahan haru saat membaca Janji Lulusan ITB dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Rasanya kaya, "sampai juga di masa ini, duduk di kursi wisudawan, berdiri mengucap janji. Diwisuda di Sabuga, menjadi lulusan ITB." Gue mengerjap-ngerjapkan mata biar ga nangis, takut diketawain Astri, yang berdiri di sebelah (doi emang unik, di saat haru dimana orang-orang pada nangis, dia malah ketawa geli, ga ngerti kenapa :p).


Layaknya acceptance speech penghargaan Oscar, maka gue ingin berterimakasih dengan layak disini untuk pihak-pihak yang jasanya sangat besar. 


Papap dan Mamah, selalu, untuk doa dan kasih sayang yang tulus, maafin Hawa kalau belum bisa mandiri dan ngebanggain Papap dan Mamah *brb nangis. Teman-teman mikro, teman-teman bio, Bu Pingkan, Bu Dea, Pak Nyoman (khusus para penguji sidang, mengingat mereka membuat gue inget bahwa walaupun dinyatakan lulus, toh gue sama sekali jauh dari kata sempurna). Keluarga besar SITH, keluarga himpunan Nymphaea--adik-adik 2008 sampai 2010 juga kakak-kakak 2006 sampai 2004 yang membuat kehidupan kampus lebih berwarna, juga untuk rangkaian usaha perayaan wisuda Oktober ini. Teman-teman satu ITB yang gue kenal, genggong SMA yang masih harmonis (Isma, Rai, Riri, Sheila), sampe temennya temen. Terimakasih untuk semua bunga, coklat, dan ucapan selamatnya. Last but not least, of course, untuk Refa yang melihat gue jatuh bangun melewati semua ini. Walaupun kadang ga melihat langsung, setidaknya dia bisa merasa. Oh iya, ga lupa juga untuk Tante Undang yang ngejait kebaya, dan Teh Densy, Teh Opi dari Famos yang membuat gue terlihat cantik di hari wisuda, hihi.
Semoga Allah membalas kebaikan kalian berlipat ganda. :)







Sekarang, setelah menggantung toga, gue teringat Ega. Kalau dia dateng saat wisuda kemarin, pasti dia bilang, "bangga ga, Wa, pake toga ITB?". Maka, gue akan menjawab, "sangat bangga!". Bahwa 'bangga' bukan hanya prestise nama ITB, melainkan semacam kolase dari tangis, tawa, duka, bahagia gue selama ini serta doa dan dukungan orang-orang yang gue sayangi.


Alhamdulillah, maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Terimakasih ya Allah :)


Cheers!

Palette

Superb 1 : Tidung Holiday

THIS WEEK'S SUPERB!!
Alhamdulillah ya Allah :)


Dimulai dari keinginan mufakat temen-temen mikro yang pengen banget liburan untuk merayakan kelulusan kita, secara random dan sangat spontan, kita berangkat ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Sayangnya, beberapa ada yang ga bisa ikut karena suatu dan lain hal (berasa surat resmi :p). The extraordinary is.. Refa ikut! Man, I was like "what? seriously?" lalu gue loncat-loncat, kayang, sekaligus niup terompet. Girang luar biasa kaya orang gila. Akhirnya liburan bareng Refa untuk pertama kalinya! Just imagine how happy I am. And so does he. :D


Dan berangkatlah kita dengan rute Bandung-Muara Angke (Jakarta)-Pulau Tidung. Walaupun udara panasnya luar biasa lembab dan menyengat, but our happy faces can relieve it all!








Bicycling, snorkeling, banana-boating, BBQ-ing, and laughing all the time made this holiday one of the best holiday I ever had. Walaupun singkat, tapi sangat berkesan. Dan walaupun pulangnya pada mabok laut karena digoyang ombak selama 3 jam, kita semua masih bisa ketawa. Thank you, micro besties, you're all unforgettable awesome people!


Cheers!

Tuesday, October 18, 2011

Way Back Into Love

Yang namanya pacaran emang ga jauh-jauh dari ribut-baikan-ribut-baikan :p
Ga jauh-jauh dari sifat labil dan egois. 
What I'm going to write now is my message to him after we clear all the problems and get our relationship better. I don't declare myself is stable now for what I write may be such-an-unstable-teenage-feeling. :p


There's always a way back for us come back. That's the thing I love the most from you.
We've been together for 2 years and 6 months, like you said, it wasn't a short time. It was a long rocky road.
We've been through hills, cliffs, but we also had sunrise's bathing us with warmth.
We've been through emotions, ups and downs.


Months ago we covered with doubts and misbeliefs. But do you know? There's always a love in it. Tiny, but it does exist.
And that love grows as I see you, like this afternoon, when we're holding hands, I just know that you're the one.. a place for me to come back.
I love you :)


Cheers!

Sunday, October 16, 2011

Persimpangan Jalan

Wrong. When I said that my academic obligation is no longer tied me: I was wrong.
The truth is they're keep following me, one after another.


Alhamdulillah, sekarang udah beres sih, untuk sementara, gue bisa istirahat dari segala pemenuhan syarat-syarat. Masih ada beberapa yang belum, but well, it has its time to worry about.


Dan yang namanya hidup ya, it goes on. Setelah perakademikan hampir beres, ada dunia baru yang menghampiri. Hidup seperti rollercoaster yang panjaaaaang banget dengan wahana-wahana di sekitarnya  yang kadang menyenangkan dan indah dilihat, kadang menyedihkan dengan tangan-tangan waktu yang mencekik jiwa. Kaya kalau kita ke Istana Boneka aja di Dufan, jadi setelah selesai nontonin diorama tikus dan anjing (whatever, my last visit is, like, a hundred years ago), kita disuguhi diorama ttg penyihir dan pangeran. Sama aja kan, setelah selesai dengan diorama kuliah, fresh graduate seperti gue akan diperlihatkan dunia baru: kerja, kuliah, nikah, wirausaha--apapun itu, sesuai pilihannya.


Gue sendiri.. ummm. To be honest, ga pengen ngelanjutin dunia mikrobiologi lagi. 
Sorry to say, I found that is not my passion. Yes, I think it was my passion when I'm in high school, tapi gue seperti tersadar akan beberapa hal. 


Yes, memang gue suka ilmu Biologi/Mikrobiologi. Kalaupun dikasih tontonan tentang itu di Discovery Channel, gue masih bisa betah nonton. But no, ternyata gue bukan tipe yang betah bekerja di dalamnya. 
Gue suka ngeliat diri sendiri pake jas lab, megang mikropipet atau ngatur citra di mikroskop. Gue suka baca tentang how wonderful our body or how bizarre a microbe is. Tapiiii, ketika dihadapkan dengan PEMBAHASAN, dimana gue harus mencari tau sebab dari segala yang terjadi, atau prediksi tentang apa yang akan terjadi berikutnya dari suatu hal: sori bro, I don't think I enjoy it. Dan gue rasa justru cara-mikir-pembahasan-yang-gue-ga-enjoy itulah inti dari seorang scientist should be. That's why I found it's not my passion.


So, what is my passion?
I don't know for sure, but here are the things I always love since I was in junior high til now: writing, movies, and everything British. Anyone can conclude?


Kenapa gue jadi cerita ini ya? Padahal awalnya bukan ini yang mau ditulis. :p


Cheers!

Sunday, October 2, 2011

Back From Hiatus

Oooooh, it's been ages since my last post. Things happen. A lot.
Where should I start? My hijab style now is ciputless, well I changed the style before I left this blog actually, but I haven't told you, right? Okay, the more important thing is... *drum roll*


I'VE GRADUATED!!
Oh yeah, baby! Gue telah melaksanakan sidang akhir hari Rabu kemarin (28/9) dan dinyatakan lulus. Best feeling ever! Gimana engga, secara resmi, gue telah selesai melewati kuliah selama 4 tahun ini. Melewati semua yang namanya UTS, UAS, tugas-tugas, praktikum, laporan, jurnal, etc etc. Oh God, I feel so grateful. Thank you so much for make it happen.




Memang masih banyak sih yang harus diselesein sebelum bener-bener dilepas menjadi alumni ITB (cmiiiw!). First thing first, skripsi masih harus direvisi. Gue belum buka lagi skripsi setelah keluar dari ruang sidang. Haha, sori--masih pengen ngerasa bebas dulu sebentar setelah sebulan ini penuh dengan kerja keras dan pikiran yang terbebani. Abis skripsi dijilid, masih harus ngurusin syarat wisuda yang daftarnya ga pendek itu. Foto resmi, tanda tangan semua kepala lab, surat tanda bebas pinjaman, nyuci dan balikin alat, sort of.


But, it feels good to be back here, writing on my blog. It's always a pleasure. I want make this transition time is the time where I can find my passion, semacam pencarian sebenernya gue itu enjoy ngelakuin apa. Mengingat bahwa academic obligation tinggal sedikit, seharusnya gue bisa menemukan dan menghasilkan sesuatu sampai hari wisuda. :)


Oh, and the other news is.. I have a new obsession. His name's Benedict Cumberbatch. Ohh, just speak his name makes my knees weak. He's a British actor who plays as Sherlock Holmes in 'Sherlock' series on BBC. Yeah, it's less known than popular series like HIMYM since it only has three episodes each season. But, the three of them is BRILLIANT. I just love everything: the plot, the dialogues, the character, the location, the soundtrack. Plus Benedict Cumberbatch in it? Faint. I'll tell you later about this guy. Personally, he needs some special section to discuss, hihi. You can simply click the link for general information (no emotionally involved).


Okay, now the night's wind is blowing. Time to get some sleep. ;)


Cheers!