Monday, December 27, 2010

Firework

Gue nangis pas liat video ini sambil baca liriknya.
Thank you for remind me, Katy Perry. You're the sweetest thing :')


Do you ever feel like a plastic bag
Drifting throught the wind
Wanting to start again

Do you ever feel, feel so paper thin
Like a house of cards
One blow from caving in

Do you ever feel already buried deep
Six feet under scream
But no one seems to hear a thing

Do you know that tehre's still a chance for you
Cause there's a spark in you

You just gotta ignite the light
And let it shine
Just own the night
Like the Fourth of July

Cause baby you're a firework
Come on show 'em what your worth
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
As you shoot across the sky-y-y

Baby you're a firework
Come on let your colors burst
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
You're gunna leave 'em fallin' down-own-own

You don't have to feel like a waste of space
You're original, cannot be replaced
If you only knew what the future holds
After a hurricane comes a rainbow

Maybe you're reason why all the doors are closed
So you can open one that leads you to the perfect road
Like a lightning bolt, your heart will blow
And when it's time, you'll know

You just gotta ignite the light
And let it shine
Just own the night
Like the Fourth of July

Cause baby you're a firework
Come on show 'em what your worth
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
As you shoot across the sky-y-y

Baby you're a firework
Come on slet your colors burst
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
You're gunna leave 'em fallin' down-own-own

Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
It's always been inside of you, you, you
And now it's time to let it through

Cause baby you're a firework
Come on show 'em what your worth
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
As you shoot across the sky-y-y

Baby you're a firework
Come on slet your colors burst
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
You're gunna leave 'em goin "Oh, oh, oh!"

Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
[source]

Monday, December 20, 2010

I Wish

Astagfirulohalazim. Niatnya udah dari jaman Nabi Daud, mau ngerjain proposal. Kenyatannya, MALEEESSS BANGET. Sigh :(((((


Tadinya seharian ini gue dedikasikan untuk mengerjakan proposal. Harusnya proposal itu gue kumpulin hari ini, according to my promise last week. Tapi sabtu minggu kemaren gue ga sempet ngerjain. 
Dan seharusnya si proposal itu beres hari ini juga, berhubung besok gue diminta dateng jam 06.30 pagi untuk ikut ke Tangkuban Perahu. Acara besok adalah menemani orang-orang Malaysia dari USM yang hendak jalan-jalan, setelah sebelumnya (hari ini), mereka melakukan sebuah simposium gitu sama SITH. Gue tiba-tiba diminta tolong buat jadi panitia konsumsi yang kerjaannya ngebagiin snack ke beliau-beliau di bis. Yah, karena gue ga ada janji juga besok dan kasian liat panitianya yang rempong kurang sumber daya, jadi gue mengiyakan.


Masalahnya adalah, besok itu gue akan sendirian di bis. Bersama orang-orang Malaysia yang totally stranger dan ya mungkin ada beberapa orang SITH--probably dosen--yang tentu ga akan gue ajak/diajak ngobrol. Gue sangat berharap punya iPod dan buku yang nemenin gue selama perjalanan kampus-Tangkubanperahu-nungguin beliaubeliau sightseeing disana-pulang lagi ke kampus.


My set on polyvore picture what-i-want-to-wear-tommorrow perfectly:


Hey, why don't you check my polyvore? Click here! :D


Again, dream meets reality. Life must goes on. Gue harus segera menyelesaikan proposal biar besok bisa bangun pagi dan melaksanakan tugas sebagai kuli konsumsi.


Cheers!

Saturday, December 18, 2010

TRUE


Sorry, boys. Memang sudah kodratnya.

Wednesday, December 15, 2010

City of Angels

Ga sengaja, pas lagi mindah-mindahin channel TV, gue nemuin film ini lagi setengah jalan. Well mungkin sepertiga awalnya aja sih. Realized it is City of Angels yang kata orang bagus (I knew the soundtrack--Angels by Sarah McLachlan--far earlier, and I love it), gue simpen remote dan nonton sampe abis.


And it was beautiful. One of the most beautiful romantic movie, I think.
Ceritanya tentang seorang malaikat, Seth, yang mau mencabut nyawa pasien yang lagi dioperasi. With a sudden, he falls in love with the doctor, Maggie. Akhirnya, bukannya melaksanakan tugasnya untuk mengambil nyawa si pasien, Seth malah tergila-gila sama Maggie, and will do anything just to be with her.


Satu-satunya yang gue ga ngerti adalah kalau malaikat diciptakan tanpa emosi, kenapa dia bisa jatuh cinta? Sedangkan jatuh cinta adalah suatu perasaan emosi yang didorong oleh nafsu. Untung filmnya bagus, so that is an exception, hehe. Nonton film ini seperti nonton AADC, film tentang cinta yang dibungkus dengan kata-kata yang memorable. You know, bukan tipe film (sok-sok) romantis yang stupid dan menye-menye.


Seth, mungkin karena ga mengenal nafsu (kecuali cinta), jadi dia muncul sebagai sosok yang polos. Ada satu dialog yang gue inget banget because it's very touching :')


Seth: Why do people cry? 
Maggie: What do you mean? 
Seth: I mean, what happens physically? 

Maggie: Well... umm... tear ducts operate on a normal basis to lubricate and protect the eye and when you have an emotion they overact and create tears. 
Seth: Why? Why do they overact? 
Maggie: [pause] I don't know. 
Seth: Maybe... maybe emotion becomes so intense your body just can't contain it. Your mind and your feelings become too powerful, and your body weeps. 

[source]


Walaupun endingnya agak aneh, but it still a beautiful one to me. :)




Cheers!

Tuesday, December 14, 2010

Moving On, Single Ladies!

These videos are favorite! :D




P.S:
Go catch your dream, live your passion, girls.
Don't let something or someone get you down.

ROCKS! \m/

Saturday, December 11, 2010

Love Your Rabbit Before It Turns to be Like This

 

BAD HARE DAY. 
Haha, this is cool. Beware of the angry hare :D
I used to have this funny shirt. It is white, long sleeve, but unfortunately it is see-through shirt and I think it is too tight for me. So, I donated to garage sale for charity.

Have a good day there, hey little rabbit. Don't put out your middle finger, that isn't polite you know :D

Cheers!

Thursday, December 9, 2010

Cookie Monster

Kalo kamu anak ITB pasti tau dong Circle K di deket Jalan Dayang Sumbi. Buat gue, Circle K adalah tempat buat ngerecehin duit dengan elegan. Sebelumnya gue pernah hendak pulang dan cuma punya uang 50.000 di dompet. Merasa ga appropriate ngasih 50.000 buat bayar angkot, gue ngerecehin di warung terdekat kampus dengan beli Chocolatos atau Richeese, or even beberapa bungkus permen doang karena ga mau beli yang mahal-mahal. Later on, gue merasa ngerecehin di warung sama sekali ga berkelas, terlebih belinya jajanan gituan kayak bocah. :p

Kemudian, gue pun beralih ke Circle K. Seperti tadi pagi. Setelah terpuruk dengan ujian ILMU GIZI PANGAN yang horrible itu, gue merasa perlu memanjakan diri dengan beli sesuatu yang mahalan dikit di Circle K, sekalian ngerecehin duit. Setelah liat-liat jajanan kaya orang linglung, gue memutuskan beli Lite&Bite Choconut Cookies yang harganya 5.500. Untuk gue, yang uang bulanannya 300.000 rupiah per bulan (which means 10.000 per hari--sudah harus termasuk ongkos, pulsa, budget hedon, dan makan malam kalo kemaleman di kampus), sekeping cookies dengan harga 5.500 adalah sesuatu yang mahal.

Menganut prinsip "nikmatilah makananmu dikit-dikit dan hargai tiap senti makanan itu karena bakal susah lagi beli yang ginian", gue awet-awet tuh kukis. Dan ketika tinggal remahannya yang kecil-kecil, gue kumpulin di satu tangan, kemudian dengan semangatnya langsung hap masuk ke mulut.... dan kejauhan

Remahan itu melesat terbang di atas lidah dan bergerilya menyerang tenggorokan gue, menutup jalan masuk udara. Alhasil gue ga bisa napas untuk beberapa detik, remahan-remahan itu rasanya kayak idup beneran dan bergerak-gerak di tenggorokan. Ya Allah, kalau Engkau tidak menciptakan teknologi batuk, rasanya gue udah di UGD sekarang.

Setelah lepas dari tragedi itu, gue minum, tenang, dan ngeposting ini. 
Haha. Just to remind you, ati-ati kalau makan kukis! :p

Cheers!

Wednesday, December 8, 2010

Hermawan Aksan's Guide to Keep Writing

Setelah mendapatkan pelajaran kalau membuat Executive Summary dalam business plan ga boleh disamain kayak bikin cerpen, hari ini juga gue mendapatkan pelajaran dari Bapak Hermawan Aksan tentang bagaimana menjaga spirit menulis itu. Yihi, cukup inspiring sampai gue merasa harus menyempatkan nulis ini sedang besok ujian ILMU GIZI PANGAN JAM 7 PAGI DIMANA OTAK SAYA ISINYA MASIH 0% DAN BAHAN UJIANNYA LEBIH BANYAK DARI BULU KAKI ORANG YANG PALING GONDRONG SEKALIPUN. Sigh.


Saat presentasi business plan tadi, kata evaluatornya--or investor or whoever he is--executive summary business plan kelompok gue tidak menarik dan ga ada isinya. Dan yang bikin executive summary itu saya loh, teman-teman. Katanya, kalau dia investor yang lagi milihin business plan, dia akan mencampakkan business plan kelompok gue begitu saja karena executive summarynya sama sekali ga menarik.


Memang ada benernya juga sih, gue terlalu banyak blabbing latar belakang dengan diksi yang mungkin lebih cocok untuk cerpen. Okay, at least I've learned something.


Siangnya, gue berpetualang mencari Horcrux bersama Ferdy dan Dimas. Haha, bagi gue yang orang Bandung utara emang ga familiar dengan daerah Bandung selatan dan sekitarnya. Jadi perjalanan kesana berasa kemanaaa gitu, naik bis Damri disambung naik angkot, plus turun di tempat yang salah, jadinya nyasar sedikit di tengah gerimis. Tujuan kita adalah kantor Tribun Jabar di Jalan Sekelimus, daerah Soekarno-Hatta, untuk mengambil liontin RAB yang dicuri sama wartawan Tribun Jabar. Kita bertiga sampe harus minum Polyjuice Potion dulu baru bisa masuk kesana. Oh yeah, sekarang Ministry of Magic udah pindah ke Jalan Sekelimus. Kaget kan? J. K. Rowling aja ga tau.


Haha, kidding. Kita kesana untuk bertemu Pak Hermawan Aksan, sang redaktur yang menjadi narasumber wawancara tugas Jurnalisme kita.


Dari ngobrol-ngobrol, beliau memberikan suatu pernyataan sekaligus tips yang sedang gue lakukan sekarang. Ketika gue cerita dulu suka nulis tapi sekarang ngga gara-gara ngga ada waktu, beliau menepis,


"Saya ngga percaya ngga ada waktu. Pasti selalu ada waktu. Di luar kegiatan kuliah. Selalu ada waktu buat nonton kan? Untuk main game? Atau untuk smsan lah. Pasti ada waktu. Menulislah barang 15 menit, tiap hari. Daripada waktunya dipake bengong kan mending dipake nulis."


Hmmmm... kayaknya gue harus mencetak poster yang gambarnya Pak Aksan lagi ngomong petuah itu. Biar inget terus kalau pasti selalu ada waktu untuk menulis. Kalau kita bilang ga ada waktu, berarti itu cuma akal-akalan setan aja yang ga sudi kita nulis (setan jaman sekarang ga cuma ngelarang kita ibadah loh, sotoy :p).



Dimas, Pak Hermawan Aksan, saya--yang paling pendek (hiks)


I'll try, Sir. Memang harus didorong oleh kemauan yang keras untuk memulai dan mempertahankan kebiasaan menulis-15-menit-setiap-hari itu. Kemauan untuk menjadi penulis. Bukankah gue selalu ingin menjadi penulis? 
Oh yes, I do and I always will. :)


Cheers!