So, how was it?
- I made 30 blogposts which mean I skipped only 1 day. To be honest, hari skip nulis itu malamnya memang ngantuk sih tapi gak bener-bener ngantuk sampai gak bisa mengusahakan untuk nulis. Saat itu kayak 50% ngantuk, 50% sengaja untuk mencoba "bolos". "Kayak gimana ya rasanya ditilang?" :p. Karena ada hari yang justru malemnya capeek banget tapi masih ngusahain nulis. Bahkan ada yang sempet ketiduran terus bangun jam 23.45 dan akhirnya bisa ngeposting.
- Apakah semuanya original? Yep, semuanya ditulis hari itu juga, malah mepet banget ke waktu deadline. Gak nyimpen tulisan dan nge-set jadwal. Gimana mau numpuk tulisan, bikin 1 aja nyari idenya gak gampang. Tapi sebetulnya ada 1 post yang copas dari IG sendiri. Itu terjadi pas yang kebangun jam 23.45 itu terus panik belum nulis. Kalau udah niat gak mau didenda ya maka caranya bisa apa aja sih. :p
- Selain karena gak mau didenda, juga karena ada satpam yang ngingetin, hehe. Kalau gak ada, rasanya with this self-discipline I'll skip writing 2 or 3 days.
- Mostly, I started writing at 23.00 til 24.00ish. When it was half done, I published it first at 23.59 then edited it :p. Biasanya sampai jam 00.30 atau 01.00, karena nyari-nyari foto atau video yang relevan. Setelah itu biasanya gak bisa tidur. Either Youtube-an atau baca blog temen-temen lain. Sehingga jadi kebiasaan di 2 minggu belakangan ini tidurnya suka kelewat larut yang berdampak bangun siang. At times, suka sebel kenapa sih ada program yang mengharuskan nulis ini, takes time banget. Yang jawab diri sendiri, "lu-nya aja yang harusnya bisa atur waktu".
- Kenapa takes time? Karena pengen nulis sesuatu yang gak asal nulis. Dipikirin duluu idenya, kontroversial apa nggak, bahasanya gimana. Tapi gak yang sampe ingin-perfect-banget-maka-lebih-baik-ditilang-daripada-asal. Sebenernya kenapa harus bisa setiap hari kan untuk melatih ngatur waktu, menyerap ide di hari itu, dan menuangkannya dalam tulisan.
- Blogposts di blog ini memang keitung jarang yak, hehe (sebelum program 31 Hari Menulis). Karena ya itu, biasanya ketika pengen bahas sesuatu, gw akan riset sebelumnya, even just a speck of information in Wikipedia. Although what I write is very much my point of view, but at least there are facts that maybe interesting and supported the topic. Digging data and then put my heart in a piece of writing kadang tidak muncul dalam 1 hari sih. Dan gw gak mau dipaksa nulis aja kalau moodnya lagi gak pengen nulis. Rasanya kalo tetep nulis pas moodnya gak ada tuh seolah menampilkan "dapur" pikiran gw yang ribet. Nah tapi kalau gak ada sistem denda gini, moodnya ya jarang datang. :p
- Apakah besok-besok masih rajin nulis? Hmmm, yang pasti tidak akan menghasilkan 1 tulisan per hari sih, hehe. Mungkin bisa nanti, tapi sekarang belum. Sekali seminggu? Seems good enough. #bukananakambisius
- Membaca tulisan temen-temen yang lain, gw jadi merasa bahwa blog ini pun berpotensi untuk dibaca banyak orang--which then leads me to: penggunaan bahasa dan cara bertutur yang dibikin lebih "rapi" lagi ke depannya. Blogwalking juga tentu saja jadi bisa melihat sisi lain dari temen-temen.
Anyway, thanks Pak Bos yang punya ide bikin challenge ini. Terimakasih temen-temen yang sudi mampir dan baca di mari. Semoga "kita versi tulisan" bisa saling merindukan satu sama lain dan saling berkunjung ya. Alhamdulillah dan bismillah. Yuk, jadi cerdas dengan menulis. :)
Besok Lebaran, yeaay! |
Cheers!
#31dayswritingchallenge #day31 #FINALDAY