Thursday, August 30, 2012

Sajak Malam

*ambil mic*
Tes, tes.. 
*ngiiing (ceritanya feedback)*

Tulisan ini didedikasikan untuk teman saya yang sedang galau: Venessa Allia.

*lampu sorot ke Veness, wherever she is now*

Dia anaknya hobi banget ngaku-ngaku umurnya 19, padahal jelas-jelas twenty-something :p.
Jadi aja kan, galaunya juga kayak anak 19 tahun, hihihi.

Tapi, memang hati tak dapat berbohong. So, here it is:

Setiap kala bumi yang kupijak memalingkan wajahnya dari matahari, kutuang semua kata yang tak dapat terucap. Bersama hujan yang menderas, kuhanyutkan segala perasaan ini. Kuhempaskan jauh-jauh ke dalam gelap. Biar sunyi saja yang menjadi saksi.

Kau dan aku.
Dua diantara miliaran manusia.
Tak ubahnya selembar daun diantara lebat belantara. Biarkan dimensi itu berada, kita tak pernah tahu kemana takdir akan membawa.

*applause(?)*

Tak perlulah, kawan. 
Dalam senyumnya, setiap kali nama itu disebut, gelisah hatinya. Tapi biarkan kerinduannya menjadi nyanyian sunyi yang syahdu, terbingkai mesra dalam hati yang pilu.

*light fades out*

Cheers!

No comments:

Post a Comment