Friday, July 7, 2017

"Your Sandwich is Gross, Mila"

Berkontemplasi buat dua tulisan selama dua hari capek juga yah, haha *lemah. Let's cool down the tone a bit.

As you may know, I'm currently addicted to Instagram. Instant pleasure banget, lihat video, lihat foto, baca caption cuma seuprit, informasi juga gak banyak, kecuali now I'm very updated on celebs gossip dan jenis-jenis kue artis. I don't follow much of my own friends though in Instagram, lebih banyak akun2 quote2, komik, jokes, vintage stuff, dan 2-3 olshop. Mostly entertainment, and last couple of weeks, I found @kcstauffer at my explore page, recording her 2 years-old kid, complaining about an extremely hot summer weather in their hometown. Check this;



I can't even at "my tears evaporate" :)))))))

Turns out si Mila ini adalah kembar dan anak paling kecil dari 5 bersaudara. Instagram emaknya ini mostly memang foto2 Mila sama kembarannya, Emma, di samping foto-foto anak-anak lainnya. Quite artsy gitu tipe-tipe fotonya. Tapi beberapa videonya si Mila ini emang paling mencuri perhatian. Otoy banget ni bocah! :))


Kalau anak Indonesia kayanya udah dimarahin ngacak-ngacak makanan kayak gitu. "Eeeeh, gak boleh, simpen lagi" atau "Eeeh, yang baik, dong". Well, even if my nieces and nephews do such thing I'll be furious, sih. Gak tahu nanti kalau punya anak sendiri bakal lebih cerewet atau ngebebasin. Melihat kelakuannya dia sih kayanya ibunya ngebebasin banget ya. Di sisi lain (menurut kesotoyan pribadi) bagus sih jadi anak tidak dilarang-dilarang, bisa berkreasi semaunya dia. Tapi di sisi lain juga mungkin kayak perlu dibatasi juga biar si anak tahu mana yang "baik" dilakukan, mana yang "kurang baik".

Kayak anak kecil yang diajarin untuk pakai tangan kanan. Meskipun ilmu parenting modern sekarang banyak yang bilang kurangi kata "jangan" dan ganti dengan perintah yang positif, kebiasaan cara didik kebanyakan orang kayaknya masih sama kayak dulu. Suka triggered aja gitu kalau ada ibu-ibu yang bilang, "eeh, pake tangan bagus dong, tangan bagusnya mana?" kalau si anaknya nerima pemberian orang pake tangan kiri. Padahal, katanya, tangan kiri dan kanan sama-sama "bagus" hanya kan penggunaannya beda, apalagi dengan adab agama dan budaya kebanyakan dari kita. Mungkin (lagi-lagi sotoy), kita bisa bilangnya, "eh pakai tangan kanan, dek". Takutnya kalau perintah "tangan bagus" itu nanti menciptakan pemikiran di si anak kalau tangan kiri berarti tangan jelek. Demikian ilmu parenting remah-remah mie kremes saya malam ini.

Kebebasan ini kayanya berdampak pada kebebasan si anak ngomong. I can say that si kembar ini wanian, alias berani ngomong. Ya mungkin namanya anak-anak ya, masih polos, tapi pilihan-pilihan katanya tuh berani gitu, kadang-kadang jahat. :))))


"Emma, you have to be smart." LOL.

Idk sih, ada yang bilang kalau ini scripted gitu. Anyway, these kids are hilarious. :))))

Cheers!
#31dayswritingchallenge #day3

No comments:

Post a Comment