Monday, July 31, 2017

Makan Ikan

Cuma 2 jenis makanan yang gw gak suka: yang gak ada rasanya dan yang ribet dimakan.

Dengan asas poin kedua tersebut, maka ikan utuh termasuk makanan yang gak akan dipilih kalau ada di menu. Beda cerita kalau ikannya udah di-fillet atau dalam bentuk nugget yang tinggal hap, gak mesti mikir. Kalo ikan utuh tuh males banget gitu rasanya kalau harus mretelin duri-durinya yang kecil, yang kadang bersembunyi gak keliatan di antara daging. Ketika lagi lapar pengen makan malah jadi peer lagi gitu untuk ngeluarin duri-durinya. Mending kalau dapet, ini pernah nyangkut di tenggorokan jadi sakit banget kalo nelen. Akhirnya bisa diambil walaupun drama.

I'd rather not :p (source)

Tapi itu dulu, sebelum di eFishery. :p

Sekarang, setelah banyak baca dan denger soal dinamika petani ikan gitu, gw jadi bisa mulai menghargai jerih payah mereka menghasilkan ikan konsumsi. Menghargai dengan memakan apa yang mereka hasilkan. Yang mereka hitung pakannya setiap hari. Yang mereka pikirkan kesehatannya. Yang mereka pikirkan kualitas airnya. Caranya ya dengan mau makan ikan. Terutama ketika tim bikin konten "yuk makan ikan" terus rasanya hipokrit kalau sendirinya gak makan ikan. Maka, sekarang sih udah mau "ribet" makan ikan. Tadi malem aja kebetulan banget tuh menunya ikan nila bumbu kuning.

Nah, kalau nila enak sih, durinya gede-gede jadi gampang untuk misahinnya dari daging. Ikan mas yang emang agak peer karena durinya kecil dan halus tapi kalau nyangkut berasa bisul gak enaknya. Lele masih okay-ish. Karena lele kan biasanya tasty ya bumbunya jadi terbantu lah dengan mengecap bumbunya dulu selagi susah ngambilin duri-durinya. Mackerel, tuna, salmon gitu mah jelas sih enak dan gak ribet, secara serving portionnya gak akan sampai ke duri. Ikan medium (10 cm-an) masih gw skip karena ukurannya nanggung dan biasanya 50:50 antara duri/kepala/jeroannya dan daging yang bisa dimakan. Ikan baby oke lah kalau digoreng kering, lumayan pengganti kerupuk.

Kalau gini kan enak ya tinggal hap :p (source)

Ikan, terutama yang dibudidaya, ini diprediksi akan jadi ayam-nya pangan masa depan. Kenapa? Karena dalam area luas yang sama, one can produce more fish dibanding hewan pedaging lain. Mass production in a gigantic number is very much needed for our growing population. Jadi, kalau gw mau jadi world citizen yang sumber proteinnya dari ikan, dari sekarang harus mau makan ikan. Tapi kan kalau dibikin fillet mah I'd love to aja sih. Yaa, setidaknya ngelatih diri sendiri yang punya prinsip "gak mau ribet" ini. :p

Cheers!
#31dayswritingchallenge #day27

No comments:

Post a Comment